Tim Lokadata mengolah data 10 indikator di 31 kota besar dengan penduduk lebih dari 500 ribu jiwa dan 57 kota sedang dengan penduduk antara 100 ribu hingga 500 ribu jiwa, mengacu pada UU Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Data indikator terhadap populasi penduduk di 88 kota kemudian dibandingkan dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2017, sebagai rujukan kualitas pembangunan manusia di sektor pendapatan, kesehatan, dan pendidikan.
Korelasi dua hal itu belum tentu menjelaskan hubungan sebab akibat, karena bisa saja sekadar kebetulan. Korelasi kuat muncul saat perubahan pada variabel yang satu diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur, dengan arah yang sama.
Dari hasil olahan data indikator, kami menentukan Kota Pilihan 2018: 1) Kota Aman; 2) Kota Asal Pelancong; 3) Kota Berdikari; 4) Kota Jual Beli Online; 5) Kota Melek Keuangan; 6) Kota Mempelai; 7) Kota Online; 8) Kota Para Pesolek; 9) Kota Peduli Lingkungan; 10) Kota Produktif.
Separuh dari gelar kota tersebut kami pertahankan dari tahun sebelumnya karena ada dinamika perkembangan, sementara lima lainnya diperbarui seperti kepemilikan rekening, unit usaha mikro, kepedulian lingkungan, dan lainnya.
Dalam setahun terakhir, sekitar 51,2 persen rumah tangga di Kotamobagu, Sulawesi Utara paham menggunakan air bersih, mengelola limbah air, sampah, menghemat tenaga listrik, memanfaatkan sinar matahari, penghijauan, dan kerja bakti. Kotamobagu layak mendapat predikat Kota Peduli Lingkungan.
Tingginya tingkat kriminalitas tidak berkorelasi kuat dengan kualitas pembangunan manusia di wilayah tersebut. Dari 10 kota dengan tingkat kriminalitas terendah, hanya delapan di antaranya memiliki IPM sedang dan tinggi. 10 kota tersebut adalah:
|
|
Mereka yang tercukupi kebutuhan utamanya dan kualitas hidupnya lebih baik, punya kesempatan untuk pelesir sebagai hiburan. Dari 10 nomine Kota Asal Pelancong memiliki skor kualitas pembangunan manusia yang tinggi dan sangat tinggi. Berikut peringkat lengkapnya:
|
|
Kota dengan angka perbandingan jumlah UMK terhadap populasi yang paling tinggi memiliki skor IPM tinggi dan sangat tinggi. Korelasi yang rendah antara IPM dengan keinginan untuk berusaha, menunjukkan tak ada unsur sebab akibat. Berikut peringkat lengkapnya:
|
|
Penduduk yang tinggal di 10 kota nomine Jual Beli Online punya kualitas pembangunan manusia yang baik. Kegiatan berbisnis atau konsumsi lewat internet di 10 kota ini, termasuk tinggi dibandingkan dengan 78 kota lainnya. Berikut peringkat lengkapnya:
|
|
Penduduk di kota dengan pembangunan manusia yang baik cenderung sadar untuk memiliki rekening di lembaga keuangan formal seperti perbankan dan koperasi. Dari 10 kota dengan kategori melek keuangan, 8 di antaranya mencatat skor IPM sangat tinggi. Berikut peringkat lengkapnya:
|
|
Semakin tinggi kualitas pembangunan manusia, cenderung semakin sedikit penduduk yang menikah pada usia di atas 17 tahun. Dari 10 nomine kota, tidak ada yang termasuk dalam kategori skor IPM sangat tinggi (di atas 80). Berikut peringkat lengkapnya:
|
|
10 Kota dengan penetrasi internet paling tinggi ternyata juga memiliki skor IPM tinggi atau di atas skor IPM nasional (70,81). Berikut 10 kota dengan aktivitas internet paling sering kurun setahun terakhir:
|
|
Warga dengan indeks pembangunan manusia yang lebih baik, cenderung berkorelasi dengan pengeluaran untuk perawatan kulit dan kosmetik. Berikut 10 kota dengan tingkat pengeluaran kecantikan terbanyak:
|
|
Kepedulian untuk mengelola sampah tak punya hubungan kuat dengan kualitas pembangunan manusia di wilayah tersebut. Hanya tiga dari 10 kota yang memiliki IPM sangat tinggi, tetapi memiliki kepedulian lingkungan yang tinggi pula. Berikut daftarnya:
|
|
Banyaknya pekerja tak berhubungan dengan seberapa maju kualitas pembangunan manusia di wilayah tersebut. Dari 10 kota nomine, hanya 1 yang skor pembangunan manusianya sedang, sementara lainnya tinggi dan sangat tinggi. Berikut nominenya:
|
|