Inilah daftar “Kota Pilihan 2018” dari 10 kategori berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS bulan Maret 2017.

Metodologi

Tim Lokadata mengolah data 10 indikator di 31 kota besar dengan penduduk lebih dari 500 ribu jiwa dan 57 kota sedang dengan penduduk antara 100 ribu hingga 500 ribu jiwa, mengacu pada UU Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

Data indikator terhadap populasi penduduk di 88 kota kemudian dibandingkan dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2017, sebagai rujukan kualitas pembangunan manusia di sektor pendapatan, kesehatan, dan pendidikan.

Korelasi dua hal itu belum tentu menjelaskan hubungan sebab akibat, karena bisa saja sekadar kebetulan. Korelasi kuat muncul saat perubahan pada variabel yang satu diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur, dengan arah yang sama.

Dari hasil olahan data indikator, kami menentukan Kota Pilihan 2018: 1) Kota Aman; 2) Kota Asal Pelancong; 3) Kota Berdikari; 4) Kota Jual Beli Online; 5) Kota Melek Keuangan; 6) Kota Mempelai; 7) Kota Online; 8) Kota Para Pesolek; 9) Kota Peduli Lingkungan; 10) Kota Produktif.

Separuh dari gelar kota tersebut kami pertahankan dari tahun sebelumnya karena ada dinamika perkembangan, sementara lima lainnya diperbarui seperti kepemilikan rekening, unit usaha mikro, kepedulian lingkungan, dan lainnya.

Kota Aman

Lhokseumawe

Kota Lhokseumawe, Aceh layak disebut sebagai kota paling aman dengan persentase tingkat kriminalitas paling rendah, 0,06 persen. Korban pencurian, penganiayaan, pencurian dengan kekerasan, dan pelecehan seksual di luar rumah minim ditemukan di kota ini.

Kota Asal Pelancong

Madiun

Sebanyak 6 dari 10 warga Kota Madiun, Jawa Timur pernah berlibur dalam setahun terakhir. Capaian ini mengalahkan Kota Denpasar, Bali dan Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Kota Madiun layak disebut sebagai Kota Asal Pelancong.

Kota Berdikari

Madiun

Kota Madiun di Jawa Timur juga layak disebut sebagai Kota Berdikari dengan perbandingan usaha mikro dengan jumlah penduduk mencapai 18,66 persen. Usaha mikro identik dengan usaha dan tenaga dalam skala kecil, serta tahan krisis.

Kota Jual Beli Online

Jakarta Selatan

Jual beli online kian menjadi kelaziman. Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta layak disebut sebagai Kota Jual Beli Online karena dalam setahun terakhir, 3 dari 10 penduduknya menggunakan internet untuk jual beli.

Kota Melek Keuangan

Batam

Lebih dari 76 persen penduduk Kota Batam, Kepulauan Riau, memiliki rekening perbankan dan tabungan di sejumlah lembaga keuangan. Kota ini layak disebut sebagai Kota Melek Keuangan.

Kota Mempelai

Prabumulih

Kota Prabumulih, Sumatra Selatan patut disebut sebagai Kota Mempelai. Setahun terakhir, lebih dari 74 persen muda-mudinya yang berusia 17 tahun ke atas sudah menikah.

Kota Online

Tangerang Selatan

Sebanyak 7 dari 10 penduduk Kota Tangerang Selatan, Banten, telah mengakses internet, sehingga layak diberi predikat Kota Online. Penetrasi internetnya bahkan mengungguli Kota Jakarta Selatan, Kota Depok, dan Kota Yogyakarta.

Kota Para Pesolek

Jakarta Utara

Belanja produk perawatan kulit dan kosmetik warga Jakarta Utara mencapai Rp29.422/kapita untuk tiap bulannya. Angka itu mengalahkan kota-kota lainnya, sehingga layak bergelar Kota Para Pesolek.

Kota Peduli Lingkungan

Kotamobagu

Dalam setahun terakhir, sekitar 51,2 persen rumah tangga di Kotamobagu, Sulawesi Utara paham menggunakan air bersih, mengelola limbah air, sampah, menghemat tenaga listrik, memanfaatkan sinar matahari, penghijauan, dan kerja bakti. Kotamobagu layak mendapat predikat Kota Peduli Lingkungan.

Kota Produktif

Denpasar

Sebanyak 7 dari 10 penduduk Kota Denpasar, Bali yang berusia 15 tahun ke atas sudah bekerja. Denpasar pun layak bergelar Kota Produktif karena tingkat produktifitas warganya mengalahkan nomine lainnya seperti Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan, dan Kota Batu, Jawa Timur.

Kota Aman

Tingginya tingkat kriminalitas tidak berkorelasi kuat dengan kualitas pembangunan manusia di wilayah tersebut. Dari 10 kota dengan tingkat kriminalitas terendah, hanya delapan di antaranya memiliki IPM sedang dan tinggi. 10 kota tersebut adalah:

  1. Lhokseumawe
  2. Banjar
  3. Singkawang
  4. Gunungsitoli
  5. Mojokerto
  1. Bukittinggi
  2. Kotamobagu
  3. Tanjung Pinang
  4. Pangkal Pinang
  5. Pekalongan

Kota Asal Pelancong

Mereka yang tercukupi kebutuhan utamanya dan kualitas hidupnya lebih baik, punya kesempatan untuk pelesir sebagai hiburan. Dari 10 nomine Kota Asal Pelancong memiliki skor kualitas pembangunan manusia yang tinggi dan sangat tinggi. Berikut peringkat lengkapnya:

  1. Madiun
  2. Denpasar
  3. Payakumbuh
  4. Bukittinggi
  5. Surabaya
  1. Salatiga
  2. Bandung
  3. Banda Aceh
  4. Semarang
  5. Pasuruan

Kota Berdikari

Kota dengan angka perbandingan jumlah UMK terhadap populasi yang paling tinggi memiliki skor IPM tinggi dan sangat tinggi. Korelasi yang rendah antara IPM dengan keinginan untuk berusaha, menunjukkan tak ada unsur sebab akibat. Berikut peringkat lengkapnya:

  1. Madiun
  2. Bukittinggi
  3. Magelang
  4. Jakarta Pusat
  5. Pasuruan
  1. Blitar
  2. Yogyakarta
  3. Surakarta
  4. Pekalongan
  5. Payakumbuh

Kota Jual Beli Online

Penduduk yang tinggal di 10 kota nomine Jual Beli Online punya kualitas pembangunan manusia yang baik. Kegiatan berbisnis atau konsumsi lewat internet di 10 kota ini, termasuk tinggi dibandingkan dengan 78 kota lainnya. Berikut peringkat lengkapnya:

  1. Jakarta Selatan
  2. Bontang
  3. Bandung
  4. Banda Aceh
  5. Pangkal Pinang
  1. Malang
  2. Manado
  3. Tanjung Pinang
  4. Madiun
  5. Depok

Kota Melek Keuangan

Penduduk di kota dengan pembangunan manusia yang baik cenderung sadar untuk memiliki rekening di lembaga keuangan formal seperti perbankan dan koperasi. Dari 10 kota dengan kategori melek keuangan, 8 di antaranya mencatat skor IPM sangat tinggi. Berikut peringkat lengkapnya:

  1. Batam
  2. Denpasar
  3. Yogyakarta
  4. Bontang
  5. Balikpapan
  1. Jakarta Selatan
  2. Jakarta Pusat
  3. Salatiga
  4. Banda Aceh
  5. Jakarta Timur

Kota Mempelai

Semakin tinggi kualitas pembangunan manusia, cenderung semakin sedikit penduduk yang menikah pada usia di atas 17 tahun. Dari 10 nomine kota, tidak ada yang termasuk dalam kategori skor IPM sangat tinggi (di atas 80). Berikut peringkat lengkapnya:

  1. Prabumulih
  2. Bontang
  3. Tanjung Pinang
  4. Bitung
  5. Probolinggo
  1. Banjar
  2. Banjar Baru
  3. Lubuklinggau
  4. Cilegon
  5. Pagar Alam

Kota Online

10 Kota dengan penetrasi internet paling tinggi ternyata juga memiliki skor IPM tinggi atau di atas skor IPM nasional (70,81). Berikut 10 kota dengan aktivitas internet paling sering kurun setahun terakhir:

  1. Tangerang Selatan
  2. Jakarta Selatan
  3. Depok
  4. Yogyakarta
  5. Jakarta Timur
  1. Denpasar
  2. Malang
  3. Bekasi
  4. Semarang
  5. Jakarta Barat

Kota Para Pesolek

Warga dengan indeks pembangunan manusia yang lebih baik, cenderung berkorelasi dengan pengeluaran untuk perawatan kulit dan kosmetik. Berikut 10 kota dengan tingkat pengeluaran kecantikan terbanyak:

  1. Jakarta Utara
  2. Banda Aceh
  3. Ternate
  4. Batam
  5. Denpasar
  1. Jayapura
  2. Makassar
  3. Balikpapan
  4. Tangerang Selatan
  5. Tarakan

Kota Peduli Lingkungan

Kepedulian untuk mengelola sampah tak punya hubungan kuat dengan kualitas pembangunan manusia di wilayah tersebut. Hanya tiga dari 10 kota yang memiliki IPM sangat tinggi, tetapi memiliki kepedulian lingkungan yang tinggi pula. Berikut daftarnya:

  1. Kotamobagu
  2. Magelang
  3. Kupang
  4. Yogyakarta
  5. Kediri
  1. Tomohon
  2. Blitar
  3. Madiun
  4. Malang
  5. Mojokerto

Kota Produktif

Banyaknya pekerja tak berhubungan dengan seberapa maju kualitas pembangunan manusia di wilayah tersebut. Dari 10 kota nomine, hanya 1 yang skor pembangunan manusianya sedang, sementara lainnya tinggi dan sangat tinggi. Berikut nominenya:

  1. Denpasar
  2. Pagar Alam
  3. Batu
  4. Payakumbuh
  5. Prabumulih
  1. Jakarta Pusat
  2. Pekalongan
  3. Batam
  4. Surakarta
  5. Jakarta Utara

Tim Penyusun

Penanggung jawab: Yusro M Santoso
Kepala Proyek: Iqbal Prakasa
Data: Doddy Farhan, Nanang Syaifudin, Rabiatul Adawiyah
Narasi: Aghnia Adzkia, Islahuddin
Marketing: Kristin Amelina, Asep Trisusanto
Desainer: Astari Kusumawardhani, Trio Putra B
Pengembang: Eka Candra Setyobudi, Iyan Kushardiansah, Prisca Rambitan

Beritagar.id

INTRO
METODOLOGI
PETA
Kota Aman Kota Asal Pelancong Kota Berdikari Kota Jual Beli Online Kota Melek Keuangan Kota Mempelai Kota Online Kota Para Pesolek Kota Peduli Lingkungan Kota Produktif

GRAFIK
Kota Aman Kota Asal Pelancong Kota Berdikari Kota Jual Beli Online Kota Melek Keuangan Kota Mempelai Kota Online Kota Para Pesolek Kota Peduli Lingkungan Kota Produktif

PENYUSUN